MOA HITU
Dalam bahasa Dawan di Timor, "Moa" artinya rua dan "Hitu" artinya tujuh. Jadi Moa Hitu artinya tujuh ruas.
Menurut kisah ini, Moa Hitu adalah suatu makluk raksasa yang terdiri dari tujuh ruas dan pernah hidup di bumi pada zaman dahulu kala. Moa Hitu mempunyai kekuatan yang luar biasa. Ia dapat menjunjung langit dan memangku bumi. Moa Hitu juga memiliki kesaksian yang sangat ajaib.
Apabila ia sedang memikul bumi lalu lelah dan memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu lainnya, maka terjadilah bencana gempa bumi dimana-mana. Dan jika ia marah lalu menjunjung langit, maka hujan dan embun tidak turun ke bumi, sehingga penduduk bumi terancam kelaparan.
Penyakit menular dan kematian akan terjadi dimana-mana apabila Moa Hitu sedang lapar. Ibu-ibu hamil juga tidak akan bersalin jika Moa Hitu minta makan.
Sebaliknya, apabila Moa Hitu kenyang dan hatinya sedang girang, maka kemakmuran melimpah di bumi. Semua orang akan panen raya, ternak-ternak akan berbiak cepat, bahkan sapi jantan bisa berubah menjadi sapi betina. Dan apabila Moa Hitu memberi makan kepada binatang-binatang liar, maka binatang-binatang itu akan turun ke kampung dan berkeliaran disana.
Pada waktu-waktu seperti itu semua pemburu akan berlangkah kanan dan lebah-lebah akan bersarang dalam lopo(rumah). Tetapi bila Moa Hitu sedang bersedih maka akan terjadi gerhana bulan.
Demikianlah kehidupan di bumi pada zaman Moa Hitu masih hidup. Sampai pada suatu sat Moa Hitu hendak kembali ke tempat asalnya entah dimana. Namun sebelum pergi Moa Hitu meninggalkan bekas telapak kakinya diatas sebuah batu besar.
Bekas telapak kaki di atas batu besar itu terdapat di kampung Mnela Puilin, desa Manufui, Kecamatan Amanuban Selatansekarang ini.
Bangga jadi anak tts
BalasHapuskak izin ambil ceritanya yah buat lomba mendongeng.
BalasHapusKakak izin ambil cerita sebagai tugas cerita rakyat dari daerah masing-masing🙏
BalasHapus